Bermanfaatnya Ilmu Bukan Diukur Dengan Jumlah Pengikut
Ilmu yang bermanfaat adalah: ilmu yang diamalkan oleh pemiliknya, sehingga keadaannya berubah menjadi lebih baik. Semakin banyak ilmunya yang diamalkan, semakin banyak pula ilmunya yang bermanfaat.
Sehingga bukanlah syarat bermanfaatnya ilmu seseorang; dia harus diikuti oleh banyak orang. Oleh karenanya, ada seorang Nabi yang tanpa pengikut sama sekali, dan itu bukan berarti ilmu Nabi tersebut tidak bermanfaat. Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam pernah bersabda:
عُرِضَتْ عَلَيَّ الْأُمَمُ، فَرَأَيْتُ النَّبِيَّ وَمَعَهُ الرُّهَيْطُ، وَالنَّبِيَّ وَمَعَهُ الرَّجُلُ وَالرَّجُلَانِ، وَالنَّبِيَّ لَيْسَ مَعَهُ أَحَدٌ
“Telah diperlihatkan kepadaku umat-umat, maka ada seorang Nabi dan yang ikut bersamanya satu kelompok kecil, ada seorang Nabi dan yang ikut bersamanya (hanya) SATU DUA orang, dan ada juga seorang Nabi (tapi) TIDAK bersamanya seorang pengikutpun“. (HR. Bukhori: 5752, dan Muslim: 374)
Intinya, janganlah risau jika hanya ada sedikit orang yang mendengar Anda. Tetaplah berpegang-teguh dengan kebenaran dan terapkanlah dalam hidup Anda. Dengan begitu Ilmu Anda menjadi bermanfaat. Dari sini kita juga bisa memahami, bahwa manfaatnya ilmu seseorang bisa untuk dirinya sendiri, dan bisa juga untuk orang lain.
Wallohu a’lam.
—
Penulis: Ustadz Musyaffa Ad Darini, Lc., MA.
Artikel Muslim.Or.Id
🔍 Suami Sholeh Menurut Alquran, Hadits Shahih Puasa Rajab, Sesajen Dukun, Baihaqi Artinya
Artikel asli: https://muslim.or.id/22146-bermanfaatnya-ilmu-bukan-diukur-dengan-jumlah-pengikut.html